Yuk kita bahas bagaimana cara membedakan berita hoax dan berita fakta
1. Periksa Sumber Berita
Langkah pertama: selalu cek sumbernya.
-
Hoax biasanya datang dari blog atau situs tidak jelas, akun anonim, atau pesan berantai.
-
Fakta biasanya dipublikasikan oleh media resmi, institusi pemerintah, atau organisasi terpercaya.
👉 Tips: Cek alamat website. Kalau alamatnya aneh, pakai domain gratisan, atau menyerupai nama media terkenal tapi ada tambahan huruf/angka, hati-hati!
2. Baca Lebih dari Judul
Hoax sering memakai judul sensasional seperti:
“HEBOH!!! Virus Baru Menyerang…” atau “Waspada!! Besok Akan Ada Bencana Besar!!”
Tujuannya jelas: membuat kita panik lalu cepat-cepat membagikan.
Kalau beritanya fakta, judulnya lebih tenang dan isi beritanya sesuai dengan judul, bukan cuma clickbait.
3. Cocokkan dengan Media Lain
Kalau berita itu benar, biasanya banyak media resmi yang juga menulis.
-
Kalau hanya ada di satu sumber tidak jelas → kemungkinan besar hoax.
-
Kalau sudah banyak media besar yang memuat → besar kemungkinan berita itu fakta.
4. Perhatikan Foto dan Video
Banyak hoax pakai foto/video lama tapi diberi keterangan baru.
Contohnya: ada demo tahun 2015, dipakai lagi seolah-olah kejadian tahun ini.
👉 Cara cek: gunakan Google Image Search atau TinEye untuk melacak asal-usul gambar.
5. Periksa Detailnya
Hoax biasanya informasinya samar-samar:
-
“Kata seorang dokter…” (tapi tidak jelas siapa dokter itu).
-
“Ada kabar beredar…” (tapi tidak ada link resmi).
Sementara fakta biasanya lengkap: siapa narasumbernya, dari lembaga apa, dan kapan kejadian berlangsung.
6. Gunakan Logika Sehat
Kadang hoax dibuat terlalu aneh atau berlebihan. Misalnya:
-
“Makan bawang putih bisa langsung sembuh dari semua penyakit.”
-
“Akan ada gempa besar jam 8 malam ini.”
👉 Kalau terasa tidak masuk akal, kemungkinan besar memang hoax.
7. Gunakan Situs Cek Fakta
Kalau masih ragu, gunakan situs pengecekan fakta, seperti:
-
turnbackhoax.id
-
CekFakta.com
-
Rubrik “Fact Check” di media besar (Kompas, Tempo, dll.)
Kesimpulan
Berita hoax bisa menyesatkan, bahkan berbahaya. Kita harus jadi pembaca yang bijak: jangan mudah percaya, jangan mudah emosi, dan jangan langsung bagikan sebelum dicek.
Dengan langkah-langkah sederhana di atas, kita bisa ikut menjaga agar media sosial tetap sehat dan bermanfaat.